Pages

20110112

MISI “TELESKOP KEPLER” MENCARI PLANET YANG MENYERUPAI BUMI


NASA (badan yang menangani program ruang angkasa AS) dalam rangka menyambut peluncuran Teleskop Kepler, menyatakan :”Misi  Teleskop Kepler merupakan langkah pertama untuk menjawab pertanyaan yang diajukan orang Yunani kuno : adakah jagat lain seperti bumi kita ini atau apakah kita sendirian?”



Jumat tanggal 6 Maret 2009 pukul 03.50 GMT, atau pukul 10.50 WIB, sebuah roket bernama Delta II tinggal landas dari Stasiun Tanjung Canaveral, Florida, Amerika Serikat. Di pucuk roket Delta ini terdapat sebuah instrumen yang amat penting, yakni Teleskop Kepler.

Misi Kepler adalah untuk menemukan planet di luar tata surya yang menyerupai Bumi ! Yang akan dicari Kepler adalah planet kecil (tidak sebesar Jupiter atau Saturnus) yang berbatuan, yang mengorbit bintang induk (seperti Matahari) dengan jarak yang tepat. Artinya, jarak tersebut tidak terlalu dekat “bintang induk” (jika terlalu dekat air akan mendidih), tetapi juga tidak terlalu jauh (jika terlalu jauh, air akan membeku). Jarak yang ideal bagi kehidupan ini sering disebut sebagai “Zona Bisa Didiami” (habitable).

Sejauh ini petunjuk soal adanya planet yang menyerupai Bumi tak banyak diperoleh karena penyelidikan yang dilakukan tidak cukup peka untuk menemukan planet seperti Bumi. Teleskop Kepler diharapkan mampu menjawab tantangan ini.

Menjelang peluncuran Kepler, Ilmuwan Kepala Proyek Kepler, William Borucki, mengatakan : “Kalau ada banyak Bumi di luar sana, boleh jadi juga ada banyak kehidupan di sana, dan barangkali juga bahkan peradaban asing di sana yang menunggu kontak kita.”

Sebelum ini memang sudah ditemukan planet-planet yang ukurannya sedikit lebih besar dibandingkan Bumi. Yang satu ditemukan oleh teleskop-teleskop di Bumi dengan menggunakan teknik lensa grafitasi, dan lainnya ditemukan oleh Satelit Corot yang dijuluki “Pengamat Makhluk Asing Eropa”. Satelit Corot diluncurkan tahun 2006 dan misinya adalah mengamati bintang-bintang yang kecerlangannya susut karena diduga ada planet yang lewat di depannya.

Selain itu, juga sudah diketahui 2 planet yang diduga berbatu dengan ukuran beberapa kali massa Bumi yang mengorbit bintang katai merah Gliese 581, dan salah satunya mungkin ada di “Zona Bisa Didiami”.

Belum bisa dipastikan berapa banyak planet seukuran Bumi yang bakal ditemukan oleh Kepler. Tapi apapun, Kepler akan menjadi acuan baru dalam perburuan planet. Kalau memang planet seperti Bumi ternyata merupakan hal yang umum adanya, maka beberapa diantaranya diperkirakan mengelilingi bintang induknya pada jarak cukup dekat. Misi berikutnya akan memeriksa apakah ada oksigen di sana, juga mencari petunjuk lain yang mengisyaratkan adanya kehidupan.

Borucki menyimpulkan, jika Kepler menemukan banyak Bumi di galaksi , maka kondisi yang mendukung adanya kehidupan, merupakan hal yang biasa. Tetapi, kalau tidak ada Bumi seperti yang kita huni ini pada bintang tersebut, maka bisa berarti bahwa kita sendiri di alam semesta ini tanpa ada saudara semesta.

No comments:

Post a Comment

Terima Kasih Atas Masukannya