ELANG JAWA, LAMBANG NEGARA YANG HARUS DIJAGA
Adakah di antara kita yang tidak tahu apa lambang negara RI?
Pastilah semua tahu, kecuali mungkin saudara-saudara kita yang hidup sebagai suku terasing di pedalaman, dan yang belum melek huruf. Saya selalu bangga memandang burung garuda yang dengan gagah mengembangkan sayapnya, yang kedua kakinya mencengkeram pita bertuliskan “Bhineka Tunggal Ika”, dan yang di dadanya tergantung perisai berlambang Pancasila. Apalagi jika kita berada di negeri orang yang jauh, memandang lambang negara kita sungguh membuat hati terharu.
Nah, dimanakah kita bisa melihat burung garuda yang asli, yang terbang mengepakkan sayapnya dengan gagah di atas bumi Indonesia? Apakah burung garuda itu benar-benar ada, atau hanya legenda yang hidup di alam khayal para pendiri negara kita dulu, yang dipetik dari kisah mitos dalam buku cerita?
Burung garuda itu benar-benar ada, disebut Elang Jawa atau Spizaetus Bartelzi. Ia hidup di hutan hujan tropis yang ada di Jawa, di puncak-puncak pohon yang tingginya 20 – 30 meter di atas permukaan tanah. Jika tidak di hutan yang merupakan habitat aslinya, Elang Jawa bisa kita jumpai terkurung di kandang para kolektor burung langka, di dalam kantong kain para pemburu burung, atau terpuruk di kandang sempit, di lorong kumuh pasar burung Ngasem (Yogya) atau pasar Pramuka (Jakarta).
Tragis? Itulah realita yang dialami burung yang menjadi lambang negara kita …
Burung Elang Jawa adalah yang disebut sebagai Garuda, simbol negara kita (foto : indrakila.com )
Jika menilik kembali ke lambang negara kita, siapakah sebenarnya pencipta Garuda Pancasila? Beliau adalah Sultan Hamid II, yang terlahir dengan nama Syarif Abdul Hamid Alkadrie, putra sulung Sultan Pontianak, Sultan Syarif Muhammad Alkadrie. Beliau lahir pada tanggal 12 Juli 1913, dan wafat pada tanggal 30 Maret 1978. Sultan Hamid II memiliki sejarah panjang dalam perjuangan kemerdekaan RI. Beliau memiliki pendidikan militer di KMA Breda, Belanda, ikut terlibat dalam perang-perang kemerdekaan, maupun perundingan-perundingan antara Indonesia dan Belanda.
Setelah Indonesia merdeka, Sultan Hamid II menjadi salah satu pejabat penting pada masa pemerintahan Presiden Soekarno, yaitu Menteri Negara RIS. Melalui serangkaian proses yang cukup panjang, lambang negara Indonesia, Garuda Pancasila ciptaan Sultan Hamid II diperkenalkan oleh Presiden Soekarno untuk pertama kalinya di Hotel Des Indes Jakarta (Hotel Indonesia yang — sangat menyedihkan — sekarang sudah almarhum, dijual oleh Megawati sewaktu menjadi Presiden RI) pada 15 Februari 1950.
Sultan Hamid II, desain awal Garuda Pancasila, dan desain final yang kita pakai hingga sekarang.
Burung Elang, Rajawali, Garuda, atau Eagle, menjadi lambang negara bukan saja Indonesia, tetapi sedikitnya 27 negara lain di dunia. Kegagahan dan kemegahan burung ini diakui berbagai bangsa di dunia, sehingga dijadikan sebagai lambang negara yang dibanggakan dan dihormati.
Elang, Rajawali, atau Eagle, menjadi lambang negara Amerika Serikat (kiri) dan Mesir (kanan)
Semoga Elang Jawa tetap hidup di Indonesia. Semoga legenda hidup yang menjadi lambang negara ini tidak punah di habitat aslinya, dan tidak berakhir tragis, kehilangan jati dirinya sebagai elang di kandang burung !
Tambahan...
menurut mitologi kebudayaan hindu..
garuda dijelaskan sebagai dewa berwujud setengah manusia dan setengah burung..
tapi apakah yang digambarkan dalam lambang negara kita, garuda berbentuk seperti yang digambarkan mitologi hindu..??
memiliki tubuh layaknya manusia tapi berkepala seperti burung..!!
itulah mengapa garuda dalam kontek arti lambang negara dengan mitologi hindu berbeda..!!
garuda dalam artian hindu adalah dewa..!!
sedangkan garuda dalam artian lambang negara kita adalah sesosok yang menyerupai burung elang jawa..!!
Adakah di antara kita yang tidak tahu apa lambang negara RI?
Pastilah semua tahu, kecuali mungkin saudara-saudara kita yang hidup sebagai suku terasing di pedalaman, dan yang belum melek huruf. Saya selalu bangga memandang burung garuda yang dengan gagah mengembangkan sayapnya, yang kedua kakinya mencengkeram pita bertuliskan “Bhineka Tunggal Ika”, dan yang di dadanya tergantung perisai berlambang Pancasila. Apalagi jika kita berada di negeri orang yang jauh, memandang lambang negara kita sungguh membuat hati terharu.
Nah, dimanakah kita bisa melihat burung garuda yang asli, yang terbang mengepakkan sayapnya dengan gagah di atas bumi Indonesia? Apakah burung garuda itu benar-benar ada, atau hanya legenda yang hidup di alam khayal para pendiri negara kita dulu, yang dipetik dari kisah mitos dalam buku cerita?
Burung garuda itu benar-benar ada, disebut Elang Jawa atau Spizaetus Bartelzi. Ia hidup di hutan hujan tropis yang ada di Jawa, di puncak-puncak pohon yang tingginya 20 – 30 meter di atas permukaan tanah. Jika tidak di hutan yang merupakan habitat aslinya, Elang Jawa bisa kita jumpai terkurung di kandang para kolektor burung langka, di dalam kantong kain para pemburu burung, atau terpuruk di kandang sempit, di lorong kumuh pasar burung Ngasem (Yogya) atau pasar Pramuka (Jakarta).
Tragis? Itulah realita yang dialami burung yang menjadi lambang negara kita …
Burung Elang Jawa adalah yang disebut sebagai Garuda, simbol negara kita (foto : indrakila.com )
Jika menilik kembali ke lambang negara kita, siapakah sebenarnya pencipta Garuda Pancasila? Beliau adalah Sultan Hamid II, yang terlahir dengan nama Syarif Abdul Hamid Alkadrie, putra sulung Sultan Pontianak, Sultan Syarif Muhammad Alkadrie. Beliau lahir pada tanggal 12 Juli 1913, dan wafat pada tanggal 30 Maret 1978. Sultan Hamid II memiliki sejarah panjang dalam perjuangan kemerdekaan RI. Beliau memiliki pendidikan militer di KMA Breda, Belanda, ikut terlibat dalam perang-perang kemerdekaan, maupun perundingan-perundingan antara Indonesia dan Belanda.
Setelah Indonesia merdeka, Sultan Hamid II menjadi salah satu pejabat penting pada masa pemerintahan Presiden Soekarno, yaitu Menteri Negara RIS. Melalui serangkaian proses yang cukup panjang, lambang negara Indonesia, Garuda Pancasila ciptaan Sultan Hamid II diperkenalkan oleh Presiden Soekarno untuk pertama kalinya di Hotel Des Indes Jakarta (Hotel Indonesia yang — sangat menyedihkan — sekarang sudah almarhum, dijual oleh Megawati sewaktu menjadi Presiden RI) pada 15 Februari 1950.
Sultan Hamid II, desain awal Garuda Pancasila, dan desain final yang kita pakai hingga sekarang.
Burung Elang, Rajawali, Garuda, atau Eagle, menjadi lambang negara bukan saja Indonesia, tetapi sedikitnya 27 negara lain di dunia. Kegagahan dan kemegahan burung ini diakui berbagai bangsa di dunia, sehingga dijadikan sebagai lambang negara yang dibanggakan dan dihormati.
Elang, Rajawali, atau Eagle, menjadi lambang negara Amerika Serikat (kiri) dan Mesir (kanan)
Semoga Elang Jawa tetap hidup di Indonesia. Semoga legenda hidup yang menjadi lambang negara ini tidak punah di habitat aslinya, dan tidak berakhir tragis, kehilangan jati dirinya sebagai elang di kandang burung !
Tambahan...
menurut mitologi kebudayaan hindu..
garuda dijelaskan sebagai dewa berwujud setengah manusia dan setengah burung..
tapi apakah yang digambarkan dalam lambang negara kita, garuda berbentuk seperti yang digambarkan mitologi hindu..??
memiliki tubuh layaknya manusia tapi berkepala seperti burung..!!
itulah mengapa garuda dalam kontek arti lambang negara dengan mitologi hindu berbeda..!!
garuda dalam artian hindu adalah dewa..!!
sedangkan garuda dalam artian lambang negara kita adalah sesosok yang menyerupai burung elang jawa..!!
Tanpa mesti mendapat pengakuan , budaya indonesia memang di dominasi mitologi hindu, baik di dalam cerita wayang. perjalanan politik dan peninggalan sejarah yang besar di Asia. Indonesia adalah Majapahit dan majapahit adalah negara hindu. so buat apa mencoba "menghilangkan" hindu dari "kita". penulis mestinya saling mencintai budaya walaupun bukan budaya islam, karena islam tdk punya budaya. tapi mereka cenderung membawa budaya arab yg bukan cerminan islam
ReplyDeleteKata siapa islam tidak punya budaya mas... nggak pernah belajar sejarah kebudayaan agama islam ya...
DeleteMakanya kalo internetan jangan liat bokep mulu...
apakah anda punya sumber terpercaya yg bisa mendukung tulisan anda ini yg mengatakan bahwa garuda itu adalah elang jawa???!!!
ReplyDeleteapakah anda pernah bertanya langsung kepada Sultan Hamid II bahwa simbol yg dia buat itu adalah burung elang jawa???
kalo memang simbol itu adalah burung elang jawa, kenapa diberi nama garuda?!!!
mikir yg simple aja.
akui saja kalo burung garuda yg dimaksud adalah burung mitologi Hindu, toh juga yg dilihat bukan masalah burungnya nyata atau tidak, tapi nilai yg terkandung di balik cerita burung garuda.
ingat, hindu yg pertama kali datang ke indonesia, jd biarkan sejarah tetap dikenang karna sejarah mempengaruhi masa yg akan datang.
lagi pula indonesia bukan satu2nya negara yg menggunakan burung garuda sbg lambang negara. contohnya thailand.
Dasar bego
DeleteThe Javan Hawk-Eagle (Nisaetus bartelsi) itu dari wikipedia, disitu gak ditulis Garuda (Nisaetus bartelsi), jadi sebelum anda mengatakan burung Garuda itu ada lebih baik di observasi dulu kebenaran datanya karena memang burung Garuda itu sendiri hanya ada dalam mitologi umat Hindu
ReplyDeleteLestarikanLah burung tersebut
ReplyDeleteElang jawa tetap elang jawa yg memang asli dari indonesia, tapi garuda tetaplah garuda, garuda adalah legenda yg dianggap hidup, tapi karena adanya lintas budaya legenda itu menjadi dongeng, tapi kita tidak perlu berdebat, karena garuda adalah suatu yg sakral sampe sekarang yg mencerminkan persatuan dan kesatuan bangsa indonesi
ReplyDeleteSetahu saya, garuda dijadikan lambang negara karena dalam mitologi hindu (atau mungkin india), garuda memiliki keteguhan hati dalam membebaskan perbudakan terhadap ibunya. Semangat sang Garuda inilah yang dipakai oleh para founding father sebagai simbol negara. Nah, kalau penggunaan hewan endemik Indonesia sebagai subtitusi dari wujud garuda yang ada di mitologi Hindu memang bisa saja terjadi, dan memang ada kemungkinan elang jawa yang jadi modelnya (karena ciri khas elang jawa adalah warna dan jambulnya, agak mirip dengan garuda di simbol). Tapi tetap saja, tidak ada referensi ke arah situ. Begitu pula tulisan ini pun (mohon maaf) tidak bisa dijadikan referensi.
ReplyDeleteLagipula bukannya burung elang jawa disebut garuda justru setelah garuda jadi simbol negara? Kalau begitu konklusinya terbalik, dong. Tidak bisa dikatakan lambang negara kita mengambil dari elang jawa, karena setahu saya burung elang jawa sendiri tidak ada cerita mitos atau asal-usulnya di masyarakat. Artinya, kalau simbol negara kita yang dibuat oleh para founding father adalah elang jawa, malah justru tidak ada maknanya dan tidak kuat untuk menjadi penyemangat bangsa. Setuju?
janganlah memperdebatkan hal itu.
ReplyDeletekarna itu gak penting. namun yang lebih penting bagaiman kita mengamalkan nilai-nilai yang ada di burung garuda itu
Mungkin terlihat aneh kalau sya bilang sya pernah lihat burung Garuda... Ya sya pernah melihat..Skitar thn 1997, sya dengan seorang teman berjalan. Alangkah kaget, sya melihat ada bayangan sgt besar (seukuran pesawat capung)mengarah ke sya,agak takut tp sya branikan menoleh ke atas.. Tambah kaget, sya lihat burung besar sekali mungkin badan nya 2,5m..dan bentangan sayapnya skitar 5m sampai saat ini sya masih ingat sampai beaaran cakarnya krena terbang rendah sekali..Sya teriak "elang" org kampung pun mendengar teriakan sya dan langsung mengejar burung tsb.. Sempat hingga di atap sekolah trus dikejar terbang kembali hingga melewati sungai yg memisahkan kampung kami.. Setelah cukup besar sya cari dmna ada burung Garuda, tp itu ternyata mitolog..sya ke taman burung d TMII tp yg sya lihat Garuda dgn ukuran kecil stengah meter mungkin.. Hingga skrg, sya blum tau pasti burung apa itu, kenapa sya melihat burung itu, dan pertanda apa dibalik kejadian itu..?? Sya cuma bersyukur Alhamdulilah pernah melihat burung tsb..Semoga sya dijakan orang yg berkontribusi bnyak bagi bangsa ini..
ReplyDeleteMaaf, dimanakah anda pernah melihat burung tersebut?
ReplyDeleteYg di kenal duluan to adalah garuda jadi pernyataan bahwa garuda menyerupai elang jawa itu mohon di koreksi yg bner to elang jawa menyerupai garuda. Karena elang jawa itu belum tentu garuda yg di jadikan lambang indonesia. Bner to yang di bilang di atas bahwa burung elang jawa tidak memiliki sejarah yg kuat untuk di anggap sebagai garuda.
ReplyDeleteGaruda,elang jawa,atau apapun itu, yang telah menjadi lambang negara kita adalah sebuah burung yang bernama GARUDA...! Yang harus tetap kita pertahankan dengan mengamalkan point point dalam dada maupun dalam cengkraman garuda.
ReplyDeleteBiacara soal lambang negara yg di dalamnya mengandung bhineka tunggal ika kok bahasanya provokasi. Perbnyk referensinya dlu sebelum mengatakan islam tidak punya budaya, ini akibat terlalu sempit mendefinisikan budaya itu apa sampe2 mengatakan islam tidak punya budaya.
ReplyDeletePrnytaan mngenai elang jawa menyerupai garuda perlu di koreksi kembali. Kiranya kita perlu sedikit realistis, elang jawa adalah salah satu spesies burung endemik pulau jawa yg telah hidup jauh di indonesia sebelum budaya hindu mengenal garuda sebagai mitologinya. Ini dikarenakan tidak ada dalam catatan ilmu pengetahuan bahwasanya nenk moyang spesies burung diciptakan dari stengah manusia stengah burung. Itu artinya burung elang jawa keberadaan hidupnya jauh ada sebelum budaya hindu mengenal garuda dalam mitologinya, apa terlebih sifat dari burung garuda yg merupakan mitologi itu merupakan sebuah mitos yg belum dapat dipertanggung jawabkan kebenaran adanya. Sedangkan elang jawa yang sifatnya real dan dapat dipertanggung jawabkan kebenaran adanya sebagai sepesies endemik yg hidup di pulau jawa.
Atau adakah diantara kita yg pernah melihat burung garuda dengan bentuk dan rupanya seperti yg ada dalam mitologi?
Tapi tdk ada salahnya juga jika ada yg menganggap labang indonesia adalah burung garuda seperti yg ada dalam mitologi hindu. Jika itu merupakan sebuah budaya yg lahir dari rahim bangsa, maka perlu kita jaga bersama sebagai bagian dari kekayaan bangsa.
Ribut apa nyuk, masalah burung aja di ributin,, pake bawa" masalah agama lagi,, songong lho pada, (Gijil)
ReplyDeleteWaduhhh
ReplyDeleteSudah sudah . Bhineka Tunggal Ika Aja..
ReplyDeleteBhahahahaha...
ReplyDeletehayo siapa yang salah...
Masalah sepele tentang burung garuda.. sangkut".in budaya Agama...
Yg protes berarti tidak tau apa itu lambang dan arti BHINEKA TUNGGAL IKA
BODOH LOE.....
Anonim.. Sok tau lo.. Noob
ReplyDeletebentuk lambangnya kyak lambang kerajaan Samudra Pasai...
ReplyDeleteOoooh jadi gitu..... Indonesia sekarang ini lagi sekarat. Kenapa kaum kaum awam kaya kita masih ribut masalah ide orang orang hebat kayak mereka. Inget gaaan, otak kita ga bakal sampe kesana sana.
ReplyDeleteBurung garuda yang beneran udah status punah dari 2001, lebih lama dari rajawali yang status punah tahun 97'.. Elang jawa ga ada hubungannya sama Garuda -_-
ReplyDeleteKalo posting, jangan pake bawa2 nama agama, kalo ga ada sangkut pautnya ya ga usah di bawa!!
ReplyDeleteKualat baru tau rasa lu...
Kalo posting, jangan pake bawa2 nama agama, kalo ga ada sangkut pautnya ya ga usah di bawa!!
ReplyDeleteKualat baru tau rasa lu...
Burung Garuda yg menjadi bagian simbol visual Pancasila adalah Garuda yang ada dalam mitologi Hindu . Penambahan jambul dikepala difungsikan agar tidak menyerupai simbol elang negara barat (Amerika). Salah satu creator simbol visual Pancasila adalah ahli semiotika Dr Jerman. Yg memberikan ide jambul tersebut. Di Indonesia sendiri banyak sekali spesies burung yg dihidupkan di seluruh wilayah Indonesia. Namun burung "yang mirip dengan simbol visual Pancasila" ada burung elang Jawa. Pemilihan burung Garuda sebagai simbol negara adalah karena sifat nya yg diceritakan dalam mitologi. Jd gk perlu lo pada ngributin itu burung apa sebenernya. Yg penting lo tau makna Pancasila. Kalopun itu Dr mitologi Hindu di what ??? Toh kebudayaan Hindu memang sudah diserap masyarakat Indonesia sejak dahulu kala. Point penciptaan simbol Pancasila bukan burungnya. Tp maknanya.
ReplyDeleteWebsite paling ternama dan paling terpercaya di Asia
ReplyDeleteSistem pelayanan 24 Jam Non-Stop bersama dengan CS Berpengalaman respon tercepat
Memiliki 9 Jenis game yang sangat digemari oleh seluruh peminat poker / domino
Link Alternatif :
www.arenakartu.cc
100% Memuaskan ^-^